Ditulis Oleh: Anastasia Dwi Riniwintarsih
Berbagi cerita saat di meja makan akan menciptakan suasana akrab dan bahagia.
“Hmm … harumnya masakan Mama,” kata Lili setelah berdoa.
“Iya, dong,” timpal Kak Lala.
“Sangat mengundang selera makan,” sambung Papa.
“Ayo, kita makan selagi hangat!” kata Mama sembari melayani kami.
“Ma, Adik mau supnya, dong,” pinta Lili.
“Boleh, Sayang.” Mama berbicara dengan lembut.
Lincah sekali Mama melayani kami. Wajahnya yang ceria membuat kami turut bahagia.
“Tadi Kakak ulangan Bahasa Inggris hanya dapat 80,” kata Lala lirih.
“Bagus, dong,” kata Mama.
“Iya, Ma, tapi Kakak berharap mendapat 100.”
“Berusaha lebih giat, Kak. Jangan patah semangat! Papa yakin, Kakak pasti bisa!”
“Iya, Pa, terima kasih,” kata Lala dengan senyum.
“Adik tadi ulangan Matematika dapat berapa?” tanya Papa.
“Dapat 100 dong, Pa,” jawab Lili dengan senyum bahagia.
“Anak Papa memang hebat. Namun, harus tetap rendah hati dan belajar, ya!” kata Papa.
“Siap, Jenderal!” jawab Lili sembari memberi hormat.
Semua tertawa melihat tingkah Lili. Kebahagiaan pun menebar di ruang makan hari itu. Cerita-cerita cinta lainnya saat berada di meja makan akan selalu bersambung. Sungguh hangat. ***